Bali merupakan salah satu pulau di Indonesia dengan berbagai pilihan destinasi wisata menarik. Anda dapat memilih mulai dari destinasi wisata alam berupa pantai, gunung, dan air terjun hingga destinasi tempat sejarah berupa pura dan museum. Bila Anda bosan dengan destinasi wisata Bali yang itu-itu saja maka tidak ada salahnya mengunjungi dan mencari tahu tentang Rumah Bali.
Rumah Bali adalah rumah tradisional adat Bali. Rumah Bali menjadi salah satu objek wisata Bali yang terkenal di kalangan turis mancanegara. Pasalnya, Rumah Bali memiliki desain arsitektur unik yang membuat rumah adat ini istimewa di mata turis lokal maupun asing. Berikut fakta unik dari Rumah Bali yang membuat banyak orang terkagum-kagum.
8 Fakta Unik Destinasi Wisata Rumah Bali
Material Bangunan
Rumah Bali memiliki material bangunan yang tidak sama antara satu rumah dengan rumah lainnya. Hal ini dikarenakan Rumah Bali memilih material bangunan dalam pembuatan rumah dengan berlandaskan filosofi strata sosial. Perbedaan status perekonomian dan strata sosial pemilik sangat mempengaruhi dan menentukan material bangunan yang digunakan dalam merancang dan membangun rumah.
Material tanah liat biasanya digunakan oleh kalangan bawah atau masyarakat biasa untuk membuat dinding. Namun, untuk bangsawan atau orang yang berada maka material bangunan yang digunakan adalah batu bata. Kemampuan finansial pemilik Rumah Bali menentukan jenis material atap yang digunakan, misalnya ijuk, alang-alang, genting tanah liat, dan sebagainya.
Ritual Membangun Rumah Bali
Tradisi Nasarin adalah ritual yang dilakukan sebelum membangun Rumah Bali. Ritual ini berupa peletakan batu pertama dengan tujuan memperoleh restu dan kekuatan dari bumi pertiwi agar rumah kuat, kukuh, dan tahan lama.
Pekerja dan tukang juga melakukan ritual sendiri dalam pembangunan rumah tradisional adat Bali tersebut. Para pekerja ini memohon keselamatan selama bekerja membangun rumah dengan melakukan upacara prayascita. Setelah kedua ritual tersebut diselenggarakan maka pembangunan Rumah Bali dapat dilaksanakan.
Lekat dengan Budaya Hindu
Anda dapat menemukan tujuh filosofi budaya Hindu di Rumah Bali yaitu Tri Mandala, Tri Angga, Tri Hita Karana, Tri Loka, Sanga Mandala, Arga Segara, dan Asta Kosala Kosali. Tujuan tujuh filosofi ini adalah untuk terwujudnya kedinamisan hidup yang harmonis antara aspek pelemahan, pawongan, dan parahyangan.
Rumah Bali sangat dipengaruhi oleh unsur budaya Hindu yang dapat Anda temukan mulai dari pengaturan ruang awal sejak gerbang sampai tata letak ruangan dalam hingga hasil ukiran sebagai dekorasi rumah tradisional adat Bali.
Harmonisasi dengan Alam
Konsep harmonisasi alam dapat dengan mudah Anda temukan di Rumah Bali. Pada umumnya material rumah tradisional adat Bali ini menggunakan bahan-bahan yang berasal dari alam berupa bambu, batu alam, dan ukiran kayu. Konsep ini menjadi watak dan karakter dasar arsitektur Rumah Bali guna menciptakan harmonisasi kedekatan manusia dengan lingkungan, sesama, dan Maha Pencipta.
Penerapan Filosofi pada Zonasi Ruang
Pengaturan zonasi ruang Rumah Bali berlandaskan filosofi tiga Angga berupa tiga angkatan yaitu Utama, Madya, dan terakhir Nista. Utama adalah bagian paling mempunyai kedudukan tinggi atau kepala. Madya adalah bagian tengah atau badan. Nista adalah bagian paling rendah atau kotor.
Penerapan tiga filosofi ini sedikit mengalami pergeseran di jaman sekarang. Tiga filosofi rumah tradisional adat Bali ini terbagi menjadi ruang pribadi, ruang semi publik, dan ruang publik. Ruang atau area pribadi meliputi tempat tidur sedangkan ruang semi publik meliputi teras dan kamar tidur. Ruang atau area publik yaitu halaman rumah.
Fungsi Spiritual Tembok Rumah
Tembok umumnya memiliki peranan penting berupa keamanan dan batas privasi pemilik rumah namun hal ini berbeda dengan Rumah Bali. Tembok yang tinggi dipercaya secara spiritual dapat menangkal ilmu hitam atau sihir dan roh-roh jahat. Arsitektur tembok Rumah Bali modern menggunakan pohon Palem, kotak kayu, dan bambu hias.
Feng Shui Rumah Bali
Asta Kosala Kosali merupakan aturan Feng Shui berupa arah mata angin yang diikuti dalam pembangunan Rumah Bali. Secara umum, sudut timur dan utara dianggap sebagai sudut yang suci sehingga rumah harus menghadap ke arah ini. Sudut barat dan selatan dianggap sebagai sudut rendah sehingga kurang diperkenankan untuk menghadapkan Rumah Bali ke arah ini.
Arsitektur Pura-pura Kecil
Patung dan pura kecil erat dengan desain arsitektur rumah tradisional adat Bali. Hal ini dikarenakan dampak yang cukup ditimbulkan dari peristiwa masuknya agama Hindu di pulau Bali sejak abad ke 15. Pura kecil yang ditempatkan di depan rumah dianggap sebagai penghormatan terhadap leluhur dan Sang Pencipta.
Bali tidak hanya terkenal dengan destinasi wisata alam dan taman hiburan saja. Anda dapat berkunjung ke Rumah Bali untuk mengetahui dan memahami uniknya proses pembuatan Rumah Bali yang penuh unsur alam dan filosofi kehidupan budaya Hindu.